Kaidah / Aturan Oktet dan Duplet

Kaidah Oktet dan Dupet Artikel Ini berkaitan dengan aturan oktet serta duplet Okay langsung saja.
Kecenderungan atom-atom untuk memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia disebut kaidah Oktet dan kaidah dupletKaidah oktet dipenuhi apabila atom memiliki 8 elektron pada kulit terluar sedangkan kaidah duplet dipenuhi apabila atom memiliki 2 elektron pada kulit terluar.
Untuk atom-atom yang mempunyai nomor atom kecil dari hidrogen sampai dengan boron cenderung memiliki konfigurasi elektron seperti gas helium atau mengikuti kaidah Dupletselebihnya mengikuti kaidah oktet.
Pada tahun 1916 Walter Kossel dan Gilbert Lewis menyatakan bahwa terdapat hubungan antara stabilnya gas mulia dengan cara atom-atom unsur saling berikatan.
Lewis mengemukakan bahwa jumlah elektron terluar dari dua atom yang berikatan, akan berubah sedemikian rupa sehingga susunan elektron kedua atom tersebut sama dengan susunan elektron gas mulia.
Konfigurasi elektron dari gas mulia seperti yang tertera pada Tabel
PeriodeUnsurNomor atomKLMNOP
1He22
2Ne1028
3Ar18288
4Kr3628188
5Xe542818188
6Rn86281832188
tabel konfigurasi gas mulia
Unsur-unsur dari golongan alkali dan alkali tanah, untuk mencapai kestabilan seperti gas mulia cenderung melepaskan elektron terluarnya sehingga membentuk ion positif. Unsur-unsur yang mempunyai kecenderungan membentuk ion positif termasuk unsur elektropositif.
Unsur dari golongan halogen dan khalkogen mempunyai kecenderungan menangkap elektron untuk mencapai kestabilan, sehingga membentuk ion negatif. Unsur yang demikian termasuk unsur elektronegatif.
  • Lambang Lewis
Lambang Lewis (Lewis symbol) atau lambang titik elektron Lewis (Lewis electron dot symbol) yaitu penggambaran suatu atom unsur yang dikelilingi oleh titik-titik yang menyatakan elektron valensi dari unsur terkait.
Pada lambang Lewis elektron-elektron dalam tidak tidak digambarkan. Lambang lewis beberapa golongan utama diberikan pada gambar
Gambar Lambang Lewis beberapa unsur golongan utama
Lambang Lewis untuk gas mulia dikelilingi oleh 8 elektron, setiap elektron berpasangan sehingga lambang lewis pada gas mulia terdapat 4 pasang elektron kecuali helium yang memiliki satu pasang elektron berpasangan. Sedangkan lambang Lewis unsur dari golongan lain menunjukkan adanya elektron tunggal yang belum berpasangan.
  • Aturan penulisan rumus Lewis
1) Menulis simbol unsur dan semua elektron valensi ditunjukkan dengan titik atau bulatan kecil (•) atau menggunakan tanda silang (×) untuk membedakan elektron dari unsur yang berbeda pada suatu ikatan.
2) Kecuali atom hidrogen yang akan memiliki dua elektron bila berikatan atau mengikuti kaidah duplet, atom-aom yang lain memiliki delapan elektron untuk memenuhi kaidah oktet.
3) Dua elektron yang berdekatan dianggap sebagai satu pasang elektron dan pasangan elektron ini biasanya digambarkan menggunakan satu garis.
4) Umumnya semua elektron berpasangan dan elektron yang tidak digunakan untuk ikatan tetap ditulis sebagai elektron bebas.
5) Kadang terdapat ikatan rangkap 2 atau 3, umumnya dibentuk oleh unsur-unsur yang memiliki afinitas elektron besar. Misalnya C, N, O, P dan S.
Langkah alternatif penulisan rumus Lewis dan penerapannya pada penulisan molekul POCl3:
1) kerangka molekul atau ion sudah diketahui

2) Hitung jumlah elektron valensi dari semua atom dalam molekul atau ion
· Elektron vaelnsi p = 5
· Elektron valensi O = 6
· Elektron vaelsi Cl = 7, karena ada 3 atom Cl maka: 3 x 7 = 21
Jumlah semua elektron vaelensi = 5 + 6 + 21 = 32
3) Berikan masing-masing satu pasang elektron untuk setiap ikatan
4) Sisa elektron diberikan pada semua atom terminal hingga mencapai oktet
Atom terminal yaitu atom yang berikatan langsung dengan atom pusat. Pada contoh atom terminal yaitu atom O dan atom Cl.
Sisa elektron = 32 – 8 = 24
Untuk mencapai oktet atom O memerlukan 6 elektron, demikian pula untuk ketiga atom Cl.
Setealah penambahan elektron pada semua atom tidak ada elektron yang tersisa, maka tidak dapat dilanjutkan ke langkah kelima.
5) Tambahkan sisa elektron (jika masih ada), kepada atom pusat.
6) Jika atom pusat belum oktet, tarik PEB dari atom terminal untuk membentuk ikatan rangkap dengan atom pusat.
Contoh lain langkah alternatif penulisan rumus Lewis pada molekul SO3
1) Kerangka molekul atau ion sudah diketahui
2) Hitung jumlah elektron valensi dari semua atom dalam molekul atau ion
· Elektron vaelnsi S = 6
· Elektron valensi O = 6, karena ada 3 atom O maka: 3 x 6 = 18
Jadi jumlah elektron vaelensi semua atom = 6 + 6 + 18 = 24
3) Berikan masing-masing satu pasang elektron untuk setiap ikatan
4) Sisa elektron diberikan pada semua atom terminal hingga mencapai oktet
Atom terminalnya adalah atom O dan S.
Sisa elektron = 24 – 6 = 18
5) Tambahkan sisa elektron (jika masih ada), kepada atom pusat. Setealah penambahan elektron pada semua atom tidak ada elektron yang tersisa sehingga langkah ini tidak perlu dilakukan.
6) Jika atom pusat belum oktet, tarik PEB dari atom terminal untuk membentuk ikatan rangkap dengan atom pusat.
Dari gambardisamping jelas terlihat bahwa atom pusat S belum oktet, hanya dikelilingi 6 buah elektron (3 pasang elektron), agar mencapai oktet maka eletron bebas dari salah satu atom ditarik untuk membentuk ikatan rangkap.


Ahirnya saya telah menyelesaikan artikel tentang Kaidah Oktet dan Dupet atau aturan oktet dan duplet Semoga bermanfaat