Teknik Konservasi Lingkungan

Mata kuliah Buku, Diktat, Materi, Pembahasan Teknik Konserrvasi Lingkungan
Konservasi
Lingkungan
  • 1. Perkembangan Teknologi dan Permasalahannya.
Dalam waktu relatif singkat manusia telah dapat menguasai alam. Sekarang manusia telah dapat hidup dalam lautan, dapat melihat kembali Nike Ardila yang telah meninggal beberapa waktu yang lalu bernyanyi dengan berbagai macam gaya dan aksinya, dan dapat melawan hukum gaya berat bumi, dan sampai ke permukaan
bulan dan selamat kembali ke bumi. Karena penemuan-penemuan dibidang kedokteran seorang anak dapat dilahirkan dari kandungan neneknya hasil hubungan pasangan suami-istri, dimana sang suaminya telah meninggal 3 tahun yang lalu. Disamping itu dengan revolusi hijau bahaya kelaparan telah dapat diatasi.
Dengan kemajuan teknologi pemberian alam dapat diubah dan lebih imanfaatkan. Namun demikian banyak orang termasuk ilmuan sendiri mulai menyangsikan manfaat teknologi dan menggangap bahwa teknologi merupakan penemuan manusia yang merusak tata lingkungan dan pembawa bencana (Zen,1982). Sementara pada hakekatnya teknologi diciptakan oleh manusia adalah untuk meningkatkan kesejahteraannya bukan untuk menurunkan kualitas hidupnya. Sehingga dari pandangan awam teknologi sedang berada dipersimpangan jalan. Kalau benar pandangan tersebut , Mak bagaimanakah langkah selanjutnya?.
Teknqlogi nuklir sudah sampai kepada reaktor pembiakan dan mulai menginjak teknologi fusion. Dibidang bioteknologi orang telah dapat mempengaruhi genetika dengan bioengineering. Ruang angkasa mulai dijelajah untuk melihat kemungkinan budidaya pertanian dan dasar lautan telah dikuras. Sementara itu hampir 2/3 penduduk dunia hidup pada tignkat kemiskinan yang menyedihkan dan tidak memiliki kesempatan untuk menikmati manfaat kekayaan alam.  Oleh karena itu sudah sepantasnyalah, jika semakin gencar suara-suara yang meneriakkan perkembangan teknologi harus ditujukan kepada usaha meningkatkan kesejahteraan umat manusia di dunia. Sikap ilmu pengetahuan untuk ilmu pengetahuan saja tidak dapat dipertahankan lagi dan harus dirobah menjadi “Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Untuk Kesejahteraan Umat Manusia" (Zen, 1982).

  • 2. Perlunya Dilakukan Tindakan Konservasi Bahan-Bahan Mineral.
Antara sumberdaya alam dan pertumbuhan ekonomi terdapat suatu hubungan yag negatif, yaitu semakin cepat pertumbuhan ekonomi akan semakin berkurang tersedianya sumberdaya alam di perut bumi. Dengan demikian timbul suatu pertanyaan yaitu "Sampai Sejauhmana sumberdaya alam itu dapat melayani kebutuhan manusia"?. Ada dua kelompok pemikiran yang masing-masingmemberikan pendapat yang berbeda. Kelompok pertama disebut kelompok kelompok pesimis, yang menyatakan bahwa sumberdaya alam itu terbatas adanya, sehingga jika terus menerus diolah, maka persediannya makin lama akan semakin
berkurang dan sampai pada saatnya nanti pasti akan habis. Sedangkan kelompok optimis menyatakan bahwa sumberdaya alam itu tersedia melimpah dan tidak akan pernah habis. Lebih-lebih untuk sumberdaya yang dapat diperbaharui. Kelompok optimis ini belum melihat tanda-tanda akan menipisnya persediaan sumberdaya alam bahkan sebaliknya persediaan sumberdaya itu akan dikatakan masih cukup
banyak (Supermoko, 1994).  Terlepas dari mana yang benar dari kedua pendapat diatas dan ini bukan pula
merupakan kompromi dari kedua pendapat tersebut tapi yang jelas bahwa tindakan konservasi sumberdaya alam ini perlu dilakukan tidak perlu menunggu selesainya diskusi dalam mencari kebenarannya. Sebab dengan melakukan tindakan konservasi, maka kegiatan ekonomi masyarakat akan beroperasi pada tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi. Dalam pengertian ini konservasi tidak hanya  ©2004 Digitized by USU digital library  2 diartikan dalam pengertian klasik saja, melainkan yang lebih utama adalah dalam pengertian yang modern (seperti akan diuraikan pada bagian berikut ini).
  • 3. Pandangan Klasik dan Modern Tentang Konservasi Bahan Mineral.
McDevitt clan Manners (1974) mengatakan "Jika bahan-bahan mineral adalah
untuk membantu manusia, maka bahan-bahan tersebut harus dipindahkan dari
tempatnya semula ke dalam aliran bahan-bahan mentah industri". Jika ucapan dari
McDevitt ini benar, mengapa sampai timbul masalah konservasi mineral ini? Ada
sebagian orang mengatakan bahwa mineral harus dimanfaatkan, dan sebagian lagi
mengatakan harus diterapkan kebijaksanaan konservasi mana yang benar?
Pertanyaan di atas mengantarkan kita kepada pandangan klasik dan modern tentang
masalah konservasi. Menurut pandangan klasik konservasi diartikan sebagai
pemeliharaan sumber air, hutan, tanah dan margasatwa untuk dinikmati manusia.
(Zen dan Sikinner, 1982). Pengertian ini tidak dilandasi oleh prinsip maupun
motivasi ekonomi. Himbauan untuk melakukan konservasi didasarkan pada perasaan
hati dan emosi dan bukan pada akal budi dan rasio. Sehingga gerakan konservasi
tersebut cepat luntur dan akhirnya kandas terhenti sama sekali. Kelunturan dan
kekandasan ini salah satunya disebabkan karena kegagalan menggariskan
pengertian yang tegas dan jelas serta mencakup arti yang luas yang dapat diterima
oleh masyarakat banyak.
Sedangkan menurut pandangan modern. Konservasi adalah melakukan
penambangan, pemrosesan, penggunaan serta penggunaan ulang bahan mineral
secara praktis dan efisien yang dapat dilakukan dalam batas-batas kemampuan
teknik pada masa into Pada pengertian modern ini jelas dilandasi oleh keuntungan
finansial untuk jangka panjang. Konservasi dalam pengertian demikian dapat
dimajukan dan dikembangkan melalui penemuan sumber-sumber baru,
pengembangan metoda-metoda baru untuk memperolehnya dari sumber-sumber
lain, menemukan bahan-bahan pengganti bagi bahan yang kini banyak dipakai,
terutama bagi bahan yang dipakai habis. Jadi konservasi tidak boleh diartikan
sebagai preservasi, yakni membiarkan bahan mineral didalam tanah secara tak
terjamah dan menyisihkannya untuk digunakan generasi yang akan datang (Zen dan
Skinner, 1982).
Konsep ini lebih menekankan pada pengembangan metoda dan teknik baru
untuk menemukan, memproses dan memanfaatkan bahan-bahan mineral yang ada
agar generasi sekarang dan generasi mendatang lebih dapat memanfaatkan bahanbahan
secara lebih luas bagi kesejahteraan masyarakat sebaliknya definisi demikian tidak menghilangkansama sekali tanggung jawab generasi kini untuk memanfaatkan bahanmineralsecara bijaksanadan wajar.Haldemikian lebih mengandalkan pada kemampua nteknologidan akal budmanusia agar setiap bahan dapat dimanfaatkan untuk lebih lama dan oleh masyarakat lebih luas lagi.
  • 4.Beberapa Aspek Usaha Yang Termasuk Konservasi Bahan Mineral.

Berdasarkan pandangan modern diatas, maka ada beberapa usaha yang
termasuk dalam kegiatan konservasi. Kegiatan tersebut adalah meliputi daur ulang,
penemuan barang subtitusi, dan penghematan energi dan bahan dasar (Zen &
Skinner, 1982). 
Proses penggunaan ulang sebagai salah satu aspek usaha konservasi dalam
perekonomian yang berkelanjutan. Besi tua yang berasal dari berbagai jenis
peralatan seperti kenderaan bermotor, perabot rumah tangga dan sebagainya dapat
dilebur kembali dipabrik baja untuk dijadikan kembali potongan besi atau baja.
Demikian juga halnya dengan logam-logam lain seperti timah, tembaga, aluminium
dan lain-lain. Usaha ini dikatakan sebagai kegiatan konservasi, karena dengan
memanfaatkan bahan-bahan secara berulang-ulang tentu akan dapat menghemat
©2004 Digitized by USU digital library
3
sumber daya atau bahan-bahan mineral yang tersimpan di perut bumi. Hal ini juga
berkaitan dengan pemakaian logam dalam bahan cat. Dengan pemakaian logam
bahan cat untuk menghambat proses pengkaratan pada besi, sehingga besi dapat
dipakai berulang kali juga harus dipandang sebagai kegiatan konservasi. 
Usaha kedua yang termasuk aspek konservasi adalah penemuan barang
subtitusi. Dengan ditemukan barang subtistusi maka logam-logam yang amat mahal
dan langka akan dapat dihemat pemakaiannya. Di masa lampau mata bor rotari
mempergunakan intan untuk menembus batuan yang keras. Lambat laun intan asli
akan digantikan oleh intan buatan. Melalui proses metalurgi dan ilmu material. Kini
mulai dapat diciptakan campuran atau material-material baru yang dapat
menggunakan pemakaian logam dalam komponen-komponen mesin, atau dalam
peralatan sehari-hari. Sebagai contoh konkrit, bandingkan saja mobil tahun
limapuluhan dengan mobil sekarang. Pada mobil sekarang sudah banyak komponenkomponen yang
tadinya besi atau kayu sekarang telah digantikan oleh plastik.

Demikian juga  dengan alat-alat rumah tangga yang dulunya terbuat dari besi,seng, kaleng atau gelas, kini digantikan oleh plastik. Oleh sebab itu maka penemuan barang subtitusi initelah menghemat pemakaian
bahan-bahan mineral.

Penemuan teknologi baru yang menghemat energi dan bahan dasar juga
harus dipandang sebagai kegiatan konservasi. Pada kurun waktu 50-100 tahun
sebelum Perang Dunia kedua terlihat perkembangan industri baja, dengan
industrinya yang beroperasi dengan teknologi yang boros akan sumberdaya dan
energi. Setelah perang dunia kedua usai muncul pola lain seperti timbulnya revolusi
hijau dibidang pertanian, industri kimia, elektronika, teknologi komputer,
telekomunikasi, plastik, logam ringan, dan fisi nuklir Kini muncul teknologi lebih
maju dengan penemuan-penemuan dibidang bioteknologi, ilmu material yang
menghasilkan bahan-bahan polimer, teknologi surya, teknologi nuklir pembiak dan
sebagainya. Semuanya ini bersifat lebih hemat energi dan lebih hemat sumberdaya
(Zen, 1980).
  • 5. Peranan Lembaga- Lembaga Internasional Dalam Merumuskan Strategi  
    Konservasi Sumberdaya Alam Pada Tingkat Global. 
Saat ini konservasi merupakan isu yang sangat kompleks dengan penyebab
penyebab ganda yang kerap kali saling berkaitan. Banyak diantara penyebabpenyebab tersebut memiliki
dimensi internasional dan bahkan bersifat global. Hal  tersebut tidak bisa ditanggulangi dengan tindakan
yang bersifat unila teralatau tidak dapat pula dikurangi melalui polarisasi., terutama bila ditinjau melalui perspektif utara dan selatan.

Dalam dokumen yang diterbitkan oleh World Wide Fund For Nature (WWF)
bekerjasama dengna international Union for the Conversation of Nature (IUCN) dan
united Nations Environment Programme (UNEP)   yang berjudul Strategi Konservasi
Dunia yang menekankan bahwa umat manusia, yang merupakan bagian dari alam,
mungkin sekali. tidak mempunyai masa depan diplanet bumi ini, kecuali bila alam
dan sumberdaya alaminya dilindungi dan dipelihara. Disamping itu juga terselip
suatu pesan bahwa konservasi tidak bertentangan dengan pembangunan dimana
konservasi mencakup baik perlindungan alam maupun penggunaan sumber daya
alam secara rasional dan bijaksana (IUCN, 1993).
Strategi konservasi dunia tersebut memberi tekanan pada tiga tujuan utama,
yaitu :
- Perlindungan proses-proses ekologi dan sistem-sistem penyokong kehidupan,
- Perlindungan keragaman genetik, dan
- Pemanfaatan spesies atau ekosistem secara lestari.
©2004 Digitized by USU digital library  4
Dengan adanya peranan dari lembaga-lembaga internasional tersebut jelas kiranya
bahwa masalah konservasi sumberdaya alam bukanlah masalah suatu negara,
melainkan masalah dunia secara global.
  • D. PENUTUP
    Dari uraian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Teknologi telah berkembang dengan pesat, sehingga segala pemberian alam
telah dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, dan
sebaliknya juga telah dapat menurunkan kualitas hidup dan kehidupan
manusia, terutama kalau penggunaan teknologi itu didasarkan pada tanggung
jawab moral.
2. Tindakan konservasi sumberdaya alam perlu dilakukan agar kegiatan
ekonomi masyarakat dapat beroperasi secara efisien dan efektiv.
3. Tindakan konservasi tidak hanya dilakukan dalam pengertian yang klassik
(sempit) saja, tetapi yang lebih utama adalah dalam pengertian yang
modern, agar kegiatan pembangunan dapat berlangsung terus menuju
masyarakat yang berkelanjutan.
4. Berbagai aspek usaha yang termasuk ke dalam kegiatan nservasi itu adalah
meliputi daur-ulang, penemuan arang subtitusi dan penghematan bahanbahan
mineral
dan energi.
5. Lembaga-lembaga internasional telah memainkan peranan yang sangat
menentukan terutama dengan diterbitkannya suatu dokumen yang berjudul
"Strategi Konservasi Dunia" .


  • DAFTAR KEPUSTAKAAN

Suparmoko.M , 1994. Ekologi Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Suatu Pendekatan
Teoritis) Edisi 2, BPFE, Yogyakarta.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Bumi Wahana, Strategi Menuju Kehidupan
Yang Berkelanjutan, Gramedia Pustaka utama. Jakarta.

Zen. M.T. 1982., Menuju Kelestarian Lingkungan Hidup., PT.Gramedia. Jakarta

__________ dan  Skinner, Brian J., 1982., Industri Mineral dan Sumber Daya Bumi,
Gajah Mada University Press dan Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.