Dasar-dasar Pelaksanaan Praktikum


Dasar-dasar pelaksanaan praktikum Biologi
Semisal Anda ingin mencoba meneliti pengaruh pemberian pupuk terhadap pertumbuhan biji kacang hijau. Perubahan kondisi yang akan diamati adalah kecepatan pertumbuhan/perkecambahan biji kacang hijau, dengan membandingkan kecepatan pertumbuhan antara perkecambahan biji yang diberi pupuk dengan perkecambahan biji yang tidak diberi pupuk.
Anda dapat merumuskan suatu masalah, misalnya: '”Adakah pengaruh pupuk terhadap kecepatan perkecambahan biji kacang hijau?” Dari rumusan masalah ini kemudian bisa disusun hipotesis (dugaan sementara) misalnya: “Ada pengaruh pemberian pupuk terhadap kecepatan perkecambahan biji kacang hijau”. Setelah menyusun rumusan masalah dan hipotesis, barulah melaksanakan eksperimen.
Biasanya, setelah Anda merumuskan masalah, langkah berikutnya sebelum menyusun hipotesis dan melakukan eksperimen adalah mencari informasi atau literatur yang berisi tentang segala hal yang berkaitan dengan masalah yang hendak dipecahkan. Misalnya saja Anda mencari literatur tentang pupuk, tentang tanaman kacang hijau, tentang proses perkecambahan, dan sebagainya. Langkah ini merupakan bagian observasi untuk mencari data.
Untuk melakukan eksperimen dengan contoh di atas,  alat dan bahan utama yang diperlukan adalah biji kacang hijau, pot, tanah, pupuk, air, cetok, timbangan, sendok, gelas/mangkuk, dll. Silahkan tentukan sendiri.

Menentukan variabel dalam eksperimen

Hal penting dalam persiapan metodologis untuk menguji hipotesis penelitian adalah mengidentifikasi variabel-variabel apa saja yang terlibat. Semakin sederhana suatu rancangan penelitian maka semakin sedikit variabel-variabel yang terlibat, begitu juga sebaliknya.
Secara garis besar, variabel penelitian terbagi menjadi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas ialah variabel penelitian yang berupa perlakuan yang dikenakan terhadap sampel eksperimen. Pada contoh ini variabel bebasnya adalah pemberian pupuk, termasuk pula perbedaan konsentrasi pupuk yang diberikan.
Variabel terikat ialah variabel penelitian berupa kejadian atau hasil yang muncul akibat variabel bebas. Pada kasus ini variabel terikatnya adalah kecepatan perkecambahan biji kacang hijau.
Agar lebih jelas cermatilah tabel berikut, bandingkan dengan rumusan masalah yang telah dibuat di atas.
Pertanyaan
Variabel Bebas
Kata Penghubung
Variabel Terikat
Objek
Adakah pengaruh pemberian pupuk terhadap kecepatan perkecambahan biji kacang hijau
Selain kedua variabel di atas, biasanya ada satu variabel lagi yang disebut variabel kontrol. Variabel kontrol adalah segala faktor pada suatu disain eksperimen yang harus dibuat sama. Jika dalam suatu eksperimen akan dibuktikan pengaruh pupuk, maka pengaruh faktor lain harus dikendalikan, yaitu dengan cara memberikan faktor (variabel) pada semua kelompok perlakuan yang sama. Misalnya, pemberian air, besarnya pot, banyak tanah, jenis biji, cahaya matahari, dan sebagainya semuanya harus diperlakukan sama.
Mengapa harus begitu? Supaya hasil eksperimen menghasilkan data yang valid. Jika yang diteliti adalah pengaruh pupuk, maka hasil penelitian harus benar-benar menunjukkan pengaruh pupuk, dan bukan karena pengaruh faktor lain. Jadi ini untuk menghindari kesalahan yang tidak disengaja.

Setelah pelaksanaan eksperimen umpamanya saja Anda memiliki data seperti tabel berikut ini.
Konsentrasi pupuk
Biji A (mm)
Biji B (mm)
Biji C (mm)
Rata-rata (mm)
0%
10%
20%
30%
40%
50%
2
3
4
5
6
7
3
4
5
6
7
8
4
5
6
7
8
9
3
4
5
6
7
8
Dari data yang telah dicatat tersebut, selanjutnya Anda akan membuat suatu uraian berupa analisa data atau diskusi mengenai eksperimen yang telah dilakukan, termasuk didalamnya membuat grafik yang menunjukkan perbedaan pertumbuhan kecambah biji kacang hijau karena perbedaan konsentrasi pupuk.
Dalam analisa data ini pula Anda harus menjawab atau membuat penjelasan jika terdapat anomali (keanehan data yang tidak sesuai teori). Misalnya saja ada data yang menunjukkan kecepatan pertumbuhan kecambah yang sama padahal diberi konsentrasi pupuk yang berbeda. Bukankah ini aneh?
Terus terang saja kasus kemunculan anomali ini sering terjadi pada hasil praktikum para siswa. Lantas solusinya membuat penjelasannya bagaimana? Anda harus teliti kembali secara urut mulai langkah penentuan variabel hingga pelaksanaan eksperimen selesai. Adakah langkah-langkah yang keliru di sana? Lalu crosscheck kembali dengan teori literatur atau diskusikan dengan teman atau tutor Anda. Mau diskusi di blog ini juga boleh.
Sebagai langkah terakhir dari eksperimen ini adalah menarik kesimpulan. Kesimpulan diperoleh berdasarkan hasil dari eksperimen. Kemungkinan kesimpulan pertama, hipotesis ditolak jika dugaan sementara tidak sesuai dengan hasil eksperimen. Apabila hipotesis diterima, berarti dugaan sementara sesuai dengan hasil eksperimen.
Manakah hasil eksperimen yang baik, jika hipotesis ditolak atau diterima? Semua hasil eksperimen dikatakan baik jika dilakukan dengan prosedur secara ilmiah. Tidak jadi masalah apakah hasil eksperimen mendukung hipotesis atau tidak. Yang lebih penting adalah apakah Anda sudah merancang langkah-langkah eksperimen tersebut berdasar prosedur ilmiah. Karena berdasar prosedur itulah suatu penelitian ilmiah layak dipercaya atau tidak.
Nah, jika Anda bisa melaksanakan langkah-langkah yang diuraikan di atas sebenarnyalah Anda telah melakukan metode ilmiah yang urutannya seperti ini:
  • Melakukan observasi
  • Merumuskan masalah
  • Menarik kesimpulan
  • Melaksanakan eksperimen
  • Menyusun hipotesis