LKS Gelombang 02

 Gelombang, Bunyi






III. Alat dan bahan
Slinki (alat penunjuk gelombang yang terbuat dari pegas spiral).



II. Tujuan
Mengamati gelombang longitudinal dengan menggunakan  slinki





IV. Cara kerja
1.  Sediakan slinki yang sama dengan percobaan sebelumnya.
2.  Letakkan slinki di atas lantai yang licin dan minta temanmu memegang salah satu ujungnya.
3.  Getarkan slinki searah panjang slinki dengan cara memberikan dorongan pada slinki.
4.  Amati gelombang yang terjadi pada slinki.


V. Pertanyaan
1.  Pada saat Anda mendorong slinki searah panjangnya, ke arah manakah getaran slinki?
2.  Ke manakah arah rambat gelombangnya? Apakah arah rambat gelombang tersebut searah dengan arah getarnya? Mengapa?


Gelombang bunyi 2
I. FENOMENA/MASALAH
Dalam sehari-hari, Anda sering mendengar istilah gelombang datang dan gelombang pantul, bagaimanakah kalau gelombang datang dan pantul dengan amplitudo dan frekuensi yang sama saling bertemu pada suatu tempat? Pada percobaan ini akan dtunjukkan bentuk perpaduan gelombang datang dan pantul (gelombang stationer).


II. Tujuan
Mengamati gelombang stationer (gelombang berdiri) pada seutas tali

III. Alat dan bahan
1)      Seutas kawat  dan beban yang dapat diubah-ubah massanya
2)      Sebuah alat penggetar (vibrator) atau generator sinyal sebagai sumber getar
3)      Sebuah bangku yang dilengkapi dengan sebuah katrol.

IV. Langkah Percobaan
1)      Siapkan seutas kawat yang panjangnya sekitar 2m. Ikatlah salah satu ujungnya pada tiang. Tariklah salah satu ujungnya pada tiang. Tariklah kawat tersebut sampai melewati katrol dan menjuntai ke bawah. Ikatlah sebuah massa panggantung pada ujung kawat yang menjuntai ke bawah (Perhatikan Gambar).
2)      Hubungkan penggetar ke generator sinyal.
3)      Mulailah dengan frekuensi getaran 1 Hz, dan secara perlahan naikkan frekuensinya. Mula-mula penggetar menghasilkan getaran paksa dalam kawat, dengan amplitudo yang kecil.
4)      Matikan penggetar, dan petiklah kawat di tengah-tengahnya sehingga kawat bergetar pada frekuensi alami (f1). Frekuensi ini kira-kira lebih besar dari 1 Hz atau 2 Hz.
5)      Nyalakan kembali penggetar, dan secara perlahan-perlahan naikkan frekuensinya sampai mencapai amplitudo sangat besar, dan terjadi resonansi. Pada frekuensi f1 ini kita dapat melihat gelombang stationer pada kawat.
6)      Secara perlahan, teruskan menaikkan frekuensi penggetar. Kawat kembali bergetar dengan getaran paksa yang amplitudonya kecil, makin lama makin besar, sampai mencapai suatu nilai frekuensi baru f2 menghasilkan getaran dengan amplitudo besar (terjadi resonansi). Pada frekuensi f2 ini, kita juga dapat melihat gelombang stationer pada kawat. Demikian seterusnya, sehingga didapatkan frekuensi f3, dan f4 yang menghasilkan gelombang stationer.

V. Pertanyaan:
1) Pada gelombang stationer terdapat titik-titik dengan amplitudo maksimum disebut ....
2) Pada gelombang stationer terdapat titik-titik dengan amplitudo minimum disebut ......
3) Apa yang dapat Anda simpulkan dari percobaan ini?
4) Jika tali digerakkan dengan frekuensi 8 Hz dan kecepatan perambatan gelombang pada tali 2m/s, tentukan tempat terbentuknya simpul dan perut dari ujung pemantulan.
5)  Seutas dawai panjangnya 2 meter dan massanya 20 gram. Perambatan gelombang transversal yang dihasilkannya memiliki kecepatan 50 m/s. Hitung tegangan dawai.



Ahirnya telah menyelesaikan Gelomban dan bunyi